Mencuci tangan adalah tindakan yang sering kali kita anggap sepele, namun merupakan
hal yang sangat penting dalam menjaga higiene tangan maupun kulit serta
salah satu upaya efektif dalam mencegah infeksi nosokomial. Apapun yang
anda lakukan dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap klien, sebelum
dan sesudah kontak dengan klien segera “cuci tangan” .
The centers for disease control and prevention (CDC)
mengeluarkan rekomendasi baru untuk menjaga higiene tangan di lingkungan
perawatan kesehatan. Higiene tangan adalah istilah yang digunakan unutk
mencuci tangan menggunakan antiseptik pencuci tangan. Mencuci tangan
dengan menggunakan antiseptik pencuci tangan serta mencuci tangan dengan
benar lebih efektif dalam mengurangi infeksi nosokomial dari pada
mencuci tangan dengan cara biasa.
Mencuci Tangan sebaiknya dilakukan :
- Sebelum dan sesudah memeriksa klien.
- Sebelum dan sesudah memakai sarung tangan.
- Jika terjadi kontaminasi pada tangan seperti : memegang instrumen dan item lain yang kotor, menyentuh selaput lendir, darah atau cairan tubuh (sekresi dan ekskresi), terjadi kontak lama dan intensif dengan pasien.
- Sebelum melakukan prosedur invasif nonbedah (memasang infus, mengambil sampel darah, memasang kateter urine, menghisap nasotrakea).
- Bila berpindah dari bagian tubuh terkontaminasi ke bagian tubuh bersih (luka bedah) selama perawatan klien.
- Setelah menggunakan kamar mandi.
- Sebelum makan.
Peralatan Minimal untuk Mencuci Tangan
Di IRD, poliklinik, maupun ruang rawat inap, puskesmas, tempat
pelayanan publik seperti kamar mandi umum, perlu disediakan area cuci
tangan seperti wastafel, minimal terdapat :
- Sabun (batang atau cair, yang antiseptik maupun nonantiseptik)
- Wadah sabun yang berlubang supaya air bisa terbuang keluar
- Air mengalir (pipa, atau ember dengan keran),
- Handuk/lap sekali pakai (tisu, atau kain yang dicuci setelah sekali pakai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar